Senin, 13 Desember 2010

pendidikan ilmu lingkungan


PENDIDIKAN ILMU LINGKUNGAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Lingkungan berarti suatu tatanan ruang yang melingkupi makhluk hidup. Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan segala komponen yang ada di dalamnya baik komponen yang berupa makhluk hidup, makhluk tak hidup, dan daya serta manusia dengan segala perilakunya, yang saling berhubungan secara timbal balik, jika ada perubahan salah satu komponen maka akan mempengaruhi komponen yang lainnya.
Pendidikan adalah serangkaian pengalaman belajar yang telah dialami oleh seseorang, menurut UU SPN No.20 tahun 2003 “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”.
Jadi, pendidikan lingkungan hidup adalah suatu susunan rencana pembelajaran yang bertujuan untuk mempelajari segala sesuatu mengenai tatanan yang melingkupi makluk hidup serta mempelajari keterkaitannya dengan komponen yang berada disekitarnya baik komponen hayati, maupun komponen non hayati, yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pemeliharaan lingkungan.
Dengan jumlah penduduk sekitar 6.525.170.264 jiwa, bumi saat ini sedang menghadapi berbgai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, menipisnya sumber daya alam, perubahan iklim global kepunahan flora dan fauna , kerusakan habitat alam serta peningkatan polusi dan kemiskina
Dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan lingkungan maka perlu dikembangkan pendidikan lingkungan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan  hidup.

  B. Rumusan masalah
1.      Apa saja ruang lingkup pendidikan ilmu lingkungan ?
2.      Apa latar belakang pendidikan ilmu lingkungan ?
3.      Bagaimana prinsip pendidikan ilmu lingkungan ?
4.      Apa tujuan pendidikan ilmu lingkungan ?
5.      Apa saja manfaat pendidikan ilmu lingkungan ?
6.       Masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam penerapan pendidikan ilmu lingkungan ?

 C. Tujuan
1.      Untuk mengetahui  ruang lingkup pendidikan ilmu lingkungan
2.      Untuk mengetahui latar belakang pendidikan ilmu lingkungan
3.      Untuk mengetahui prinsip pendidikan ilmu lingkungan
4.      Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pendidikan ilmu lingkungan
5.      Untuk mengetahui permasalahan dalam penerapan pendidikan ilmu ingkungan












BAB III
KESIMPULAN

    Pendidikan  lingkungan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk membentuk perilaku , nilai dan kebiasaan untuk menghargai lingkungan hidup. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses. Proses yang dimaksud dalam hal ini adalah pengalaman bagi siswa untuk bersentuhan langsung dengan lingkungan. Dalam hal ini diharapkan dengan atmosfir lingkungan yang selalu dialami menjadikan suatu proses pembiasaan yang dapat memunculkan nilai, pandangan dan kebiasaan serta perilaku untuk memelihara lingkungan
         Pendidikan lingkungan hidup selama ini belum secara optimum menyentuh pendidikan formal yaitu lembaga sekolah.padahal dari segi waktu hamper sebagian aktifitas anak dihabiskan di lembaga yaitu sekolah. Apabila pendidikan lingkungan dapat diintegrasikan ke dalam lembaga sekolah yang diharapkan merupakan mekanisme yang optimum untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian bagi kalangan pelajar.
              Pendidikan lingkungan hidup ini, diharapkan akan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan.











DAFTAR PUSTAKA

Amir, Ahsin. (1980). Menggalakan kegiatan beljara yang bertolak dari pengalaman murid-murid. Jakarta : Proyek pengembangan Pendidikan Guru Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ngalim Purwanto, M. Dkk. (1985). Prinsip dan tekhnik Pengajaran. Bandung : Ramadja Karya.
Sudirman, Dkk. (1991). Ilmu Pendidikan . Bandung : Remaja Rosdakarya.
Wahidin. 2009. Ruang Lingkup dan Pendekatan Ilmu Lingkungan. http://www.makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009. download 11 Nopember 2009.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendidikan Ilmu Lingkungan.
Lingkungan berarti suatu tatanan ruang yang melingkupi makhluk hidup. Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan segala komponen yang ada di dalamnya baik komponen yang berupa makhluk hidup, makhluk tak hidup, dan daya serta manusia dengan segala perilakunya, yang saling berhubungan secara timbal balik, jika ada perubahan salah satu komponen maka akan mempengaruhi komponen yang lainnya.
Pendidikan adalah serangkaian pengalaman belajar yang telah dialami oleh seseorang, menurut UU SPN No.20 tahun 2003 “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”.
Jadi, pendidikan lingkungan hidup adalah suatu susunan rencana pembelajaran yang bertujuan untuk mempelajari segala sesuatu mengenai tatanan yang melingkupi makluk hidup serta mempelajari keterkaitannya dengan komponen yang berada disekitarnya baik komponen hayati, maupun komponen non hayati, yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pemeliharaan lingkungan.

B.     Latar Belakang Pendidikan Ilmu Lingkungan.
Pendidikan Ilmu lingkungan di tingkat perguruan tinggi, atau Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di sekolah dasar dan sekolah menengah merupakan mata pelajaran yang baru masuk dalam kurikulum di sekolah maupun di perguruan tinggi sebagai mata pelajaran mandiri, memisah dari mata pelajaran yang lain.
Sebelumnya, pendidikan ilmu lingkungan hanya merupakan sebagian kecil pembahasan yang dimasukkan ke dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sedangkan di perguruan tinggi diasanya merupakan bagian dari mata kuliah Ekologi.
Tapi, belakangan ini, kerusakan lingkungan yang terjadi secara global dan menyelruh hamper di seluruh dunia, mengakibatkan adanya kebijaksanaan yang mengharuskan adanya suatu mata pelajaran khusus untuk membahas dan mempelajari tentang lingkungan, peranannya, serta implikasinya terhadap segala perbuatan yang dilkukan manusia terhadap alam, yang akibatnya akan kembali dirasakan oleh manusia.
Belakangan ini, degradasi penurunan kualitas lingkungan semakin memprihatinkan. Bencana terjadi dimana-mana karena banyaknya komponen dalam lingkungan yang telah rusak akibat ulah manusia. Sementara itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sangat sedikit. Hamper disetiap sungai yang mengalir tersumbat oleh sampah-sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai. Masyarakat tak pernah memperhatikan dampak kerusakan yang dapat terjadi.
Jika perilaku manusia yang terus menerus merusak lingkungan tidak dihentikan, maka dampak negative yang lebih besar akan segera dirasakan oleh manusia juga, seperti yang terjadi belakangan ini, efek rumah kaca telah mengakibatkan pemanasan global, terjadinya hujan asam, dll.
Untuk merubah paradigma masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan secara instant, karena kita harus menumbuhkan pemikiran yang mendasar mengenai pentingnya sikap perduli lingkungan.
Setlah melakukan beberapa penelitian mengenai hal ini, para pakar kurikulum memutuskan untuk adanya mata pelajaran lingkungan. Yayasan IDEP telah merumuskan dan mengembangkan garis besar kurikulum yang menyangkut tentang ilmu lingkungan serta aplikasinya di masyarakat. Karena sangat sulit untuk merubah perilaku orang dewasa, maka dengan diadakannya pendidikan ilmu lingkungan disekolah-sekolah dasar dan sekolah menengah dapat menumbuhkan pemahaman pada diri siswa tentang pentingnya perduli terhadap lingkungan hidup. Dengan tumbuhnya pemahaman seperti itu, sedikit-demi sedikit roda perubahan akan keperdulian terhadap lingkungan hidup akan segera teratasi.

C.     Ruang Lingkup Pendidikan Ilmu Lingkungan.
Ilmu lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan dan segala komponen yang ada di dalamnya dan saling berkaitan. Ruang lingkup pendidikan ilmu lingkungan adalah segala aspek yang berada di dalam lingkungan tersebut serta memiliki kaitan yang erat, baik itu masyarakat, komponen abiotik, maupun perilaku manusia yang berdampak pada kerusakan lingkungan yang terjadi.
Ruang lingkup ilmu lingkungan sangatlah luas, karena hamper menyangkut seluruh aspek kehidupan, baik itu aspek social, ekonomi, agama, maupun kemasyarakatan.

D.    Prinsip-prinsip Pendidikan Ilmu Lingkungan.
Dalam melaksanakan pendidikan ilmu lingkungan agar mencapai tujuan pendidikan ilmu lingkungan, yaitu untuk menciptakan manusia yang bisa memiliki rasa keperdulian terhadap kelestarian lingkungan. Ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pendidikan lingkungan, diantaranya adalah :
1.      Harus mempertimbangkan lingkungan sebagai suatu totalitas — alami dan buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik, kultural, historis, moral, estetika);
2.      Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus dan sepanjang hidup, dimulai pada jaman pra sekolah, dan berlanjut ke tahap pendidikan formal maupun non formal;
3.      Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipliner, dengan menarik/mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang holistik dan perspektif yang seimbang.
4.      Meneliti (examine) issue lingkungan yang utama dari sudut pandang lokal, nasional, regional dan internasional, sehingga siswa dapat menerima insight mengenai kondisi lingkungan di wilayah geografis yang lain;
5.      Memberi tekanan pada situasi lingkungan saat ini dan situasi lingkungan yang potensial, dengan memasukkan pertimbangan perspektif historisnya;
6.      Mempromosikan nilai dan pentingnya kerjasama lokal, nasional dan internasional untuk mencegah dan memecahkan masalah-masalah lingkungan;
7.      Secara eksplisit mempertimbangkan/memperhitungkan aspek lingkungan dalam rencana pembangunan dan pertumbuhan;
8.      Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam merencanakan pengalaman belajar mereka, dan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan dan menerima konsekuensi dari keputusan tersebut;
9.      Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan, pengetahuan, ketrampilan untuk memecahkan masalah dan klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur muda (tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus terhadap kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat mereka hidup;
10.  Membantu peserta didik untuk menemukan (discover) gejala-gejala dan penyebab dari masalah lingkungan;
11.  Memberi tekanan mengenai kompleksitas masalah lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berfikir secara kritis dengan ketrampilan untuk memecahkan masalah.
12.  Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran (learning environment) dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung (first – hand experience).

E.     Tujuan Pendidikan Ilmu Lingkungan.
Adanya pendidikan ilmu lingkungan yang diberikan kepada peserta didik ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang bertanggung jawab atas alam disekitarnya, dan terciptanya pembangunan yang berkelanjutan tanpa harus merusak alam dan lingkungan disekitarnya.
Selain itu, pendidikan lingkungan hidup ini, diharapkan akan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan.

F.      Manfaat Pendidikan Ilmu Lingkungan.
1.      Memberikan pengetahuan yang lebih kepada peserta didik tentang lingkungan hidup, serta komponen-komponen di dalamnya yang saling mempengaruhi dan saling berkaitan.
2.      Memberikan pemahaman kepada para peserta didik akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan.
3.      Memberikan gambaran yang nyata akan segala dampak yang terjadi akibat kerusakan lingkungan yang seringkali dilakukan oleh manusia serta kaitannya dengan segala sesuatu yang menimpa manusia itu sendiri.
4.      Membuat peserta didik lebih bertanggung jawab atas segala sikapnya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup disekitarnya.

G.    Permasalahan Pelaksanaan Pendidikan Ilmu Lingkungan.
Ada beberapa permasalahan yang sering kali dihadapi dalam melaksanakan pendidikan ilmu lingkungan, beberapa masalah yang sering kali muncul adalah sebagai berikut :
1.      Kurangnya kerjasama masyarakat dalam mewujudkan terlaksana dan suksesnya program pendidikan ilmu lingkungan.
2.      kurangnya implemensati yang dilakukan oleh tenaga pengajar dalam mewujudkan materi ilmu lingkungan tersebut. Biasanya pendidik hanya memberikan teori-teori dan teori tanpa adanya praktek nyata yang dilakukan oleh siswa.



























1 komentar: