Kamis, 23 Desember 2010

Kesehatan Reproduksi Remaja

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi.
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.

B. Tumbuh Kembang Remaja
Pertumbuhan dan perkembangan remaja dibedakan menjadi beberapa fase yaitu : Masa remaja awal, 10 – 13 tahun, Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun dan Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun.
Pertumbuhan pada remaja ditandai dengan perubahan-perubahan pada fisik maupun psikis. Pada remaja putri biasanya perubahan fisik ditandai dengan Mulai menstruasi, Payudara dan pantat membesar, Indung telur membesar, Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat, Vagina mengeluarkan cairan, Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina dan Tubuh bertambah tinggi. Dan sedangkan pada remaja putra perubahan ditandai dengan Terjadinya perubahan suara mejadi besar, Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin, Tumbuh kumis, Mengalami mimpi basah, Tumbuh jakun, Pundak dan dada bertambah besar dan bidang, dan Penis dan buah zakar membesar.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu : Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya, Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua, Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri, Dan Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya. Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan barunya.
Perubahan pada remaja ditandai dengan perubahan-perubahan pada fisik maupun psikis. Pada remaja putri biasanya perubahan fisik ditandai dengan Mulai menstruasi dan pada remaja putra biasanya akan mengalami mimpi basah.
a. Menstruasi
Menstruasi merupakan salah satu tanda seorang remaja putri menginjak remaja. Menstruasi merupakan keluarnya darah dari vagina akibat dari telur yang luruh karena tidak dibuahi.
Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia 50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :
1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang.
2. Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
3. Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil pembuahan.
4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30 – 80 ml. Selama masa haid, yang perlu diperhatikan adalah kebersihan daerah kewanitaan dengan mengganti pembalut sesering mungkin.
b. Mimpi Basah
Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi adalah memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani.
C. Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi sejak dini mendesak dilakukan untuk memberi ketahanan remaja dalam menghadapi fantasi seksual yang rentan menjadi penyimpangan.
Pendidikan Kesehatan reproduksi berperhatian pada upaya membebaskan individu dari segala kemungkinan gangguan kesehatan karena menggunakan cara-cara pencegahan kehamilan, gangguan kesehatan karena kehamilan. Atau dapat dirinci sebagai berikut : aman dari kehamilan yang tidak dikehendaki, terlindung dari praktik reproduksi yang berbahaya, bebas memilih kontrasepsi yang cocok, memiliki akses informasi, akses terhadap perawatan kehamilan dan pelayanan persalinan yang aman, serta akses terhadap pengobatan dan kemandulan.
Selain itu Pendidikan tentang seks bebas juga sangat penting, karena seks bebas sangatlah berbahaya, baik bagi perempuan maupun pria karena dapat terkena penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, sampai terkena HIV/AIDS.
Seks bebas dapat mengakibatkan penyakit kelamin atau penyakit menular seksual (PMS). Penyakit kelaminnya antara lain kencing nanah (Gonorrhoe), raja singa (sifilis),herves genitalis, kandidiasism kutil kelamin dalan lainnya. Selain penyakit jelamin, bahaya seks bebas dapat menimbulkan resiko kehamilan dini yang tak dikehendaki dan berakhir pada aborsi. Cara medis yang dapat dilakukan untuk menghindari seks bebas adalah sering mandi dengan air dingin di musim panas, memperbanyak dengan olahraga, dan menjauhi makanan yang mengadung merica dan rempah-rempat karena mempunyai sifat merangsang, tidak terlalu banyak mengkonsumsi semampunya minuman perangsang saraf seperti kopi dan tidak terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan telur.

D. Masalah Kesehatan Reproduksi
  Masalah remaja (usia >10-1,9 tahun) merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja terjadi, karena mereka tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang aspek yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah kesehatan remaja mencakup aspek fisik biologis dan mental sosial. Perubahan fisik yang pesat dan perubahan hormonal yang sangat dramatik merupakan pemicu masalah kesehatan remaja yang serius. Pemicu masalah kesehatan remaja ini timbuh karena dorongan motivasi seksual yang menjadikan remaja rawan terhadap penyakit. Masalah kesehatan reproduksi antara lain penyakit atau kelainan pada system reproduksi, masalah pada saat kehamilan dan masalah pada saat persalinan.
1. Penyakit pada system reproduksi
  Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga penyakit kelamin. Pada umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyerang pria maupun wanita.
• Sifilis
  Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
  Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
• Gonore (kencing nanah)
  Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.
  Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
• Herpes Genetalis
  Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.
2. Masalah pada saat kehamilan
Kehamilan merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam berhubungan seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
- Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur.
- Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam rahim dan selanjutnya ke saluran telur.
- Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi.
  Tanda-tanda kehamilan :
- Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness) atau sepanjang hari.
- Mengantuk, lemas, letih dan lesu.
- Amenorhea (tidak mengalami haid).
- Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu (nyidam).
- Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar Aerola Mammae (sekitar puting) membesar.
Melahirkan, terutama kelahiran bayi pertama mengandung risiko kesehatan bagi semua wanita. Bagi seorang wanita yang kurang dari usia 17 tahun, yang belum mencapai kematangan fisik, risikonya semakin tinggi. Remaja usia muda, terutama mereka yang belum berusia 15 tahun lebih besar kemungkinanya mengalami kelahiran secara prematur (premature labor), keguguran, kematian bayi atau jabang bayi dalam kandungan, dan kemungkinannya meninggal akibat kehamilan, empat kali lipat daripada wanita yang lebih tua berusia 20 tahun keatas. Macam-macam masalah pada proses kehamilan yaitu:
• Hipertensi
Hipertensi pada kehamilan merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Pada ibu hamil, hipertensi yang sudah ada sebelumnya mungkin tidak dapat terdeteksi pada pertengahan awal kehamilan karena tekanan darah biasanya menurun. Hipertensi dengan tekanan darah >140/90 mmHg sebelum hamil atau sebelum usia kehamilan 20 minggu termasuk dalam kualifikasi hipertensi kronis.
Untuk menurunkan hipertensi kronis maka pilihan obat antihipertensi ditentukan berdasarkan keamanan bagi janin. Terapi sebaiknya dilakukan dengan berkonsultasi dengan dokter karena hipertensi yang tidak diobati mempunyai risiko tinggi.
Ibu hamil yang mengalami hipertensi seharusnya diawasi ketat dan diingatkan agar tidak banyak beraktivitas, tidak minum alkohol atau merokok, dan membatasi asupan garam/natrium sampai 100 mmol/hari. Keadaan bayi yang lahir dari ibu dengan hipertensi berat umumnya sangat buruk, karena risiko meninggal sangat besar.
• Sungsang
Sungsang merupakan posisi janin memanjang dengan kepala di bagian atas rahim dan bokongnya ada di bagian bawah, tergolong sebagai kelainan letak janin. Kondisi ini biasanya sudah terdekteksi saat kehamilan memasuki trimester kedua. Biasanya Anda akan merasakan kandungan terasa penuh di bagian atas dengan gerakan janin terasa lebih banyak di bagian bawah. Posisi sungsang biasanya disebabkan oleh :
1. Bobot janin relatif rendah. Hal ini mengakibatkan janin bebas bergerak. Ketika menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, berat janin makin membesar, sehingga tidak bebas lagi bergerak. Pada usia tersebut, umumnya janin sudah menetap pada satu posisi. Kalau posisinya salah, maka disebut sungsang.
2. Rahim yang sangat elastis. Hal ini biasanya terjadi karena ibu telah melahirkan beberapa anak sebelumnya, sehingga rahim sangat elastis dan membuat janin berpeluang besar untuk berputar hingga minggu ke-37 dan seterusnya.
3. Hamil kembar. Adanya lebih dari satu janin dalam rahim menyebabkan terjadinya perebutan tempat. Setiap janin berusaha mencari tempat yang nyaman, sehingga ada kemungkinan bagian tubuh yang lebih besar (yakni bokong janin) berada di bagian bawah rahim.
4. Hidramnion (kembar air). Volume air ketuban yang melebihi normal menyebabkan janin lebih leluasa bergerak walau sudah memasuki trimester ketiga.
5. Hidrosefalus. Besarnya ukuran kepala akibat kelebihan cairan (hidrosefalus) membuat janin mencari tempat yang lebih luas, yakni di bagian atas rahim.
6. Plasenta previa. Plasenta yang menutupi jalan lahir dapat mengurangi luas ruangan dalam rahim. Akibatnya, janin berusaha mencari tempat yang lebih luas yakni di bagian atas rahim.
7. Panggul sempit. Sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubah posisinya menjadi sungsang.
8. Kelainan bawaan. Jika bagian bawah rahim lebih besar daripada bagian atasnya, maka janin cenderung mengubah posisinya menjadi sungsang.
Selain upaya yang dilakukan dokter, maka Andapun bisa mengupayakan sendiri agar janin kembali ke posisi semula.
1. Anda dianjurkan untuk melakukan posisi bersujud (knee chest position), dengan posisi perut seakan-akan menggantung ke bawah. Cara ini harus rutin dilakukan setiap hari sebanyak 2 kali, misalnya pagi dan sore. Masing-masing selama 10 menit. Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat kembali ke posisi normal. Kemungkinan janin akan kembali ke posisi normal, berkisar sekitar 92 persen. Dan posisi bersujud ini tidak berbahaya karena secara alamiah memberi ruangan pada bayi untuk berputar kembali ke posisi normal.
2. Usaha lain yang dapat dilakukan oleh dokter adalah mengubah letak janin sungsang menjadi normal dengan cara externalcephalic versin/ECV. Metode ini adalah mengubah posisi janin dari luar tubuh sang ibu. Cara ini dilakukan saat kandungan mulai memasuki usia 34 minggu. Sayangnya, cara ini menimbulkan rasa sakit bahkan kematian janin, akibat kekurangan suplai oksigen ke otaknya.
Posisi janin sungsang tentunya dapat memengaruhi proses persalinan. Proses persalinan yang salah, jelas menimbulkan risiko, seperti janin mengalami pundak patah atau saraf di bagian pundak tertarik (akibat salah posisi saat menarik bagian tangannya ke luar), perdarahan otak (akibat kepalanya terjepit dalam waktu yang lama), patah paha (akibat salah saat menarik paha ke luar), dan lain-lain. Untuk itu biasanya dokter menggunakan partograf, alat untuk memantau kemajuan persalinan. Jika persalinan dinilai berjalan lambat, maka harus segera dilakukan operasi bedah sesar.
• Varises
Varises adalah pembuluh darah balik di bawah kulit atau selaput lendir (mukosa) yang melebar dan berkelok atau melingkar akibat kelainan katup dalam pembuluh darah tersebut. Biasanya varises terjadi pada tangan dan kaki, namun pada beberapa orang dapat terjadi di tempat-tempat lain seperti pada lambung, rektum (usus besar dekat anus), vagina, skrotum, dan vulva (bibir kemaluan). Gatal-gatal atau perubahan warna kulit menjadi kebiruan adalah ciri-ciri varises yang paling mudah dikenali.
Sekitar 20-30% ibu hamil mengalami varises. Umumnya varises terjadi di daerah panggul dan anggota gerak bagian bawah. Hal ini karena pembuluh-pembuluh darah di daerah inilah yang berhubungan erat dengan rahim. Selain itu, kehamilan menyebabkan perempuan mengalami perubahan hormonal, terutama peningkatan hormon progesteron. Nah, perubahan hormonal inilah yang membuat elastisitas dinding pembuluh darah makin bertambah, sehingga dinding pembuluh darah (baik arteri maupun vena) makin lentur. Akibatnya, pembuluh darah jadi tambah besar dan melebar. Pelebaran pembuluh darah ini perlu untuk memenuhi kebutuhan janin, agar aliran darah dan volume darah yang memang makin meningkat pada wanita hamil dapat tersuplai dengan baik, hingga pertumbuhan janin pun berlangsung normal.
• Keguguran
Keguguran atau abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum usianya mencapai 20 minggu atau dimana janin memiliki berat di bawah 500 gram.
Menurut dr. Kanadi Sumapraja Sp.OG., ada dua jenis keguguran yakni yang dikenali dan tidak dikenali. Keguguran yang dikenali terjadi pada wanita yang telah mengetahui dan membuktikan dirinya hamil. Sedangkan keguguran yang tidak dikenali, terjadi pada wanita yang belum mengetahui dirinya hamil. Ini dapat terjadi pada wanita yang menstruasinya datang sedikit terlambat. Bisa jadi, si wanita mengira sekadar menstruasi biasa padahal telah terjadi keguguran.
Penyebab keguguran ada dua yakni kelainan yang berasal dari janin atau ibu sendiri. Bila berasal dari janin, biasanya karena faktor kelainan kromosom (pembawa sifat di dalam inti sel yang diturunkan dari ayah dan ibu kepada anaknya). Ini dapat berupa kelainan bentuk atau jumlahnya yang tak sesuai. Sedangkan kelainan yang berasal dari ibu umumnya diakibatkan karena kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, minum obat-obatan yang dapat membahayakan kandungan, atau terkena pengaruh radiasi serta polusi. Keguguran bisa juga diakibatkan jarena kondisi rahim yang kurang baik atau akibat pengaruh kadar hormonal yang kurang baik pada si ibu. Berikut beberapa hal yang patut diperhatikan, bila telah mengalami keguguran :
1. Beristirahat
2. Lakukan komunikasi dengan pasangan
3. Merencanakan untuk hamil kembali
4. Lakukan pemeriksaan ke dokter Bagi yang merencanakan kehamilan berikut
5. Yang tak kalah penting adalah melakukan wawancara demi mengetahui bila ada kelainan kromosom dari keluarga kedua belah pihak.
6. Memasang alat kontrasepsi Jika Anda tak ingin cepat-cepat hamil lagi, segera pasang alat kontrasepsi.
7. Waspadai demam Bila setelah kuret, ibu demam menggigil, sakit sekitar perut, kram atau sakit punggung, mengalami pendarahan berlebihan atau terdapat pengeluaran cairan dari vagina yang berbau busuk, segeralah kembali ke dokter.

E. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi
  Kesehatan reproduksi tidak dapat di pisahkan dari kesehatan secara umum. Sehingga upaya untuk mempertahankan kondisi prima dalam hal kesehatan reproduksi harus di dukung oleh prilaku hidup bersih dan sehat. ada 5 cara jitu memelihara kesehatan reproduksi remaja, yaitu :
• Pertama, Dalam pengunaan pakaian dalam sebaiknya gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat, misal katun atau kaus. Karena bila tidak menyerap akan menimbulkan rasa panas dan lembab, selain itu sangat kondusif untuk pertumbuhan jamur.
• Kedua, Dalam hal pengunaan handuk. Handuk harus selalu di jemur setelah selesai di pakai, Ini dimaksudkan untuk menghindari pertumbuhan jasad renik dan mencegah infeksi. Karena handuk yang basah dapat menyebabkan penularan penyakit kulit dan kelamin.
• Ketiga, Dalam memotong bulu pubis. Alat kelamin pria dan wanita ditumbuhi oleh bulu, untuk memelihara kebersihan dan kerapian sebaiknya bulu di cukur bila terlalu lebat dan panjang, kerena pada remaja putri bulu pubis selalu terpapar urine saat buang air kecil, itu menyebabkn bau busuk.
• Keempat, dalam membersihkan alat kelamin luar. Bersikan vulva setiap selesai buang air. Teknik membersihkan vulva adalah dari depan ke belakang, bersihkan dengan air bila perlu antiseptic.
Bagi remaja pria, glans penis juga harus di bersihkan setiap berkemih, karena lapisan kotoran dapat masuk dan menimbulkan ulserasi pada meatus uretra dan selaput lendir glans pada penis.
• Kelima, Rajin melakukan olahraga. Olahraga dapat menghasilkan endrorpin yaitu opiate alami yang memberikan kebugaran dan mengurangi nyeri saat haid.Tentunya agar tak terjadi risiko risiko yang mengancam kita selalu lah mengaja kebersihan alat reproduksi dan selalu berkonsultasi kepada dokter spesialis.

DAFTAR PUSTAKA

http://drhandri.wordpress.com/2008/05/14/kesehatan-reproduksi-remaja/
http://www.guttmacher.org/pubs/new_world_indo.html
http://www.antaranews.com/berita/1277003430/pendidikan-kesehatan-reproduksi-hindari-penyimpangan-remaja
http://berita.kapanlagi.com/pernik/masalah-kesehatan-reproduksi-remaja-putri-indonesia-masih-terabaikan-zulqkuv.html
http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=6771:cara-jitu-menjaga-kesehatan-reproduksi-&catid=39:hidup-sehat&Itemid=90
http://sonora-network.com/index.php?option=com_content&view=article&id=58:kesehatan-reproduksi&catid=52:sesi-kesehatan&Itemid=65
http://www.kesrepro.info/?q=node/547
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/10/30/gangguan-sistem-reproduksi/
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/12/25/sebab-sunsang/
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/12/25/varises-vagina-saat-hamil/

2 komentar:

  1. Artikel kesehatan maksih mas admin atas artikelnya,mudah di pahami oleh pembaca dan bermanfaat bagi orang banyak.thanks.

    BalasHapus
  2. Punya Problem Penyakit Menular Seksual ? konsultasi chat online dengan dokter spesialis Kesehatan kelamin Gratis aman terjaga, privasi pasien terlindungi, dan anda bisa tenang berkonsultasi langsung dengan kami. Anda dapat menghubungi, Dokter spesialis kelamin kami untuk masalah penyakit Kencing nanah, herpes, sipilis, keputihan, Kutil kelamin ( Kodiloma Akuminata)ejakulasi dini dan masalah kelamin lainya

    www.klinikapollo.com

    BalasHapus